Jumat, 04 Maret 2011

Tuanmuda Takoyaki dan Okonomiyaki di Jambi Independent

JAMBI - Kuliner yang tersedia di Kota Jambi, saat ini kian beragam. Tidak hanya menu tradisional, makanan cepat saji, serta aneka bakery saja yang bisa memanjakan lidah, kini juga ada makanan ala Jepang yang telah menarik perhatian banyak orang. Seperti yang tersedia di Tuanmuda yang berlokasi di Beringin Kota Jambi. Di tempat ini tersedia kuliner ala Jepang.
Disebutkan Pian, pemilik Tuan Muda, baru dua menu yang mereka jual, yakni Takoyaki isi daging dan Okonomiyaki isi daging dan sayuran. Kedua menu utama ini juga terdiri dari berbagai jenis.

Untuk Takoyaki, tersedia empat menu pilihan yakni Sakori yang isinya cumi-cumi, Nakoru isi kornet sapi, Unacheese isi keju melimpah, serta Saramon isi ikan Salmon. Satu porsi Takoyaki seharga Rp 12 ribu.
Okonomiyaki juga tersedia dalam empat menu. Yakni, Okumi, O’biffu, O’Kobi, dan O’salamu. Harga satu porsi Okonomiyaki Rp 17 ribu. Disebutkan Pian, setiap porsi makanan ini berisi empat atau lima potong. Kalau isi daging saja, satu porsi berisi lima potong, sedangkan yang berisi daging dan sayuran, satu porsinya berisi empat potong.

Ketika ditanyakan mengenai sambutan masyarakat Jambi atas kehadiran Tuanmuda ini, Pian mengatakan, masyarakat cukup antusias, meskipun makanan Jepang terbuat dari bahan-bahan yang tidak biasa serta tidak sesuai dengan lidah orang Indonesia. Bahan baku asli makanan Jepang, katanya, kebanyakan terbuat dari bahan mentah, seperti ikan Salmon mentah, cumi-cumi mentah, dan lainnya. Tidak semua masyarakat Indonesia cocok dengan makanan mentah tersebut. “Banyak yang alergi, sehingga kita akali dengan merebus dulu bahan-bahan tersebut, namun tetap dengan bumbu asli Jepang,” kata Pian.

Untuk sebagian bahan baku, masih diimpor dari Jepang melalui perantara Tuanmuda yang berpusat di Jogja. Terutama bumbu-bumbu khas Jepang. “Ikan Salmon juga didatangkan dari Jepang, karena Salmon di Indonesia teksturnya agak kasar,” kata Pian.

Dikatakan, konsep penjualan Takoyaki dan Okonomiyaki ini adalah jajanan pinggir jalan. Sama seperti di negeri asalnya. Di Jambi makanan Jepang juga dijual di pinggir jalan. “Kita punya ruko, namun kita jual makanan ini di luar ruangan, tapi tetap higienis,” katanya.

Mengenai konsumen, Tuan Muda sudah memiliki pangsa pasar sendiri. Masyarakat Jambi majemuk dan beragam. “Banyak Tionghoa juga, para anak muda, mereka rata-rata sudah mengenal makanan sejenis ini,” tandasnya.(enn)


Sumber : http://www.jambi-independent.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar